Rokan Hilir, Kilas Balik – Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 pada 17 Agustus 2025 di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir.
Temuan ini menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat terhadap pengawasan atas beredarnya air mineral tersebut tanpa memiliki izin impor, izin edar dari BPOM RI, serta izin perdagangan sesuai undang-undang yang berlaku.
Menurut kesaksian dari Tim Investigasi TOPAN-RI Panipahan yang berada di lokasi acara menyebutkan bahwa, “Air Minum Seamaster ini sudah bertahun-tahun beredar di Panipahan dan sangat mudah mendapatkannya di kedai-kedai (toko) yang ada di Panipahan ini.” Beliau juga menyebutkan, “Sudah menjadi rahasia umum lah siapa tauke yang membawa barang ini dari Malaysia, ya tauke ekspor yang ada di Panipahan inilah,” tambahnya sambil tertawa tipis.
Untuk kita ketahui bersama, peredaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) impor sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan pada Pasal 24 ayat (1): setiap pelaku usaha yang melakukan kegiatan impor wajib memiliki izin impor, dan Pasal 106: barang yang diperdagangkan di Indonesia wajib memenuhi peraturan perundang-undangan, termasuk perizinan dan standar mutu. Sanksi pelanggaran dapat dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha, denda, hingga pidana.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 142: pangan yang diperdagangkan wajib memenuhi standar keamanan, mutu, dan gizi, serta terdaftar di Badan POM. Dengan sanksi pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp4.000.000.000.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan juga menyebutkan pada Pasal 102 huruf a dan b: setiap orang yang menyelundupkan barang impor ke dalam wilayah Indonesia dianggap melakukan tindak pidana penyelundupan. Sanksi penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 10 tahun, serta denda minimal Rp50.000.000 hingga maksimal Rp5.000.000.000.
Petugas P2 Bea Cukai Panipahan terkesan tutup mata dan melakukan pembiaran terhadap masalah barang ilegal yang beredar bebas di Panipahan.
Dari hasil penelusuran tim investigasi di lapangan ditemukan bukti foto air mineral merek Seamaster ini tersusun di toko milik salah satu pelaku usaha lokal, dan juga ditemukan air mineral tersebut yang sudah dimuat dari gudang milik Oliang menggunakan becak motor untuk didistribusikan kepada konsumen.
Oliang ini sudah beberapa kali menyelundupkan barang ilegal dan tertangkap oleh Bea Cukai Dumai dengan beberapa barang bukti minuman mengandung Ethil Alcohol (MMEA) dan barang-barang lainnya.
Semoga kasus penyelundupan dan peredaran barang ilegal ini tidak terjadi lagi. Semoga di usia Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 ini menjadikan negeri ini lebih bersih lagi demi kemajuan dan kemakmuran negara.
Tim Investigasi