Pasalnya, diakibat adanya minyak oplosan tersebut, maka banyaknya motor dan mobil warga mogok setelah mengisi BBM eceran di wilayah tersebut. Bahkan, sepeda motor warga mogok, susah hidup serta keluarkan asap yang tidak seperti biasanya. Ini terjadi
setelah warga mengisi bahan bakar eceran yang diduga oplosan.
Seperti halnya dikatakan oleh Warlin, salah seorang warga di Desa Kemang. Bahwasa, di desanya ada banyak motor warga disaat ini mogok, susah hidup, dan mengeluarkan asap. "Sudah banyak itu, kendaraan warga mengalami rusak, tidak bisa hidup dan ada juga pengendara mobil. Ini berarti tak BBM Pertalite, juga Solar dioplos" katanya.
Warlin mengatakan, bahwa informasi yang didapat kalau BBM tersebut diduga minyak oplosan itu dari Jambi maupun Palembang dilakukan oleh pengecer besar. Minyak itu, terang dia, info yang didapat dari pelangsir mobil truk disalurkanya ke pihak pengecer. BBM demikian dijual ke masyarakat.
"Informasinya itu, BBM yang dari truk-truk pengangkut tersebut Palembang - Jambi yang kencing dijalan sepanjang jalan lintas timur Provinsi Riau" katanya. Dalam hal ini, dia juga berharap dan minta kepada aparat penegak hukum Polres Pelalawan ini, bisa bertindak tegas pelaku mafia demikian.