KM2P Desak Penindakan Tegas terhadap Dapur MBG atas Pembuangan Bangkai Ayam ke Sungai - KILAS BALIK

Kamis, 29 Mei 2025

KM2P Desak Penindakan Tegas terhadap Dapur MBG atas Pembuangan Bangkai Ayam ke Sungai



Ketapang, Kilas Balik – 
Kasus pencemaran sungai oleh ratusan bangkai ayam yang dibuang oleh Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan terus menuai kecaman. 

Kali ini, Koalisi Masyarakat Peduli Pembangunan Ketapang (KM2P) angkat suara dan mendesak aparat penegak hukum untuk menindak tegas pihak MBG bersangkutan. 

Ketua KM2P Suryadi, menyebut bahwa tindakan yang dilakukan oleh dapur MBG bukan sekadar kelalaian, tapi bentuk nyata pelanggaran terhadap Undang-Undang Lingkungan Hidup.

“Membuang bangkai ayam dalam jumlah besar ke sungai itu bukan kesalahan teknis biasa. Ini adalah bentuk pencemaran lingkungan yang serius dan harus ditindak tegas sesuai hukum,” tegasnya kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).

Menurutnya, sungai bukan hanya menjadi sumber air bagi masyarakat, tetapi juga habitat bagi ekosistem yang kini terancam akibat limbah organik dalam jumlah besar.

Suryadi mengatakan bahwa saat ini sedang konsen untuk mengawasi program MBG di Ketapang. Sejauh ini lembaganya telah menerima sejumlah laporan mengenai temuan program MBG dan telah menyusun laporan resmi untuk disampaikan kepada penegak hukum. 

“Kami akan kawal kasus ini. Jangan sampai karena ini program sosial, lalu dianggap boleh bebas mencemari lingkungan. Semua pihak, apalagi yang bekerja atas nama kebaikan publik, justru harus jadi contoh dalam menjaga lingkungan,” tambahnya.

Peristiwa pencemaran lingkungan hidup dengan membuang bangkai ayam ke aliran sungai ini merupakan dugaan pelanggaran terhadap UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 

Sebelumnya, pihak dapur MBG telah mengakui bahwa bangkai ayam yang ditemukan membusuk di sungai Desa Sungai Awan Kiri memang berasal dari mereka. Ayam-ayam tersebut dibuang karena tidak lolos sortir dan dianggap tidak layak konsumsi.

Pengakuan ini disampaikan oleh Kepala Regional MBG Kalbar, Agus Kurniawi kepada wartawan, Kamis (29/5/2025) malam. 

“Kami mengakui bahwa bangkai ayam yang ditemukan di sungai berasal dari dapur kami. Yang membuang itu relawan di dapur kami," Akui Agus Kurniawi. 

Menurut Agus, ayam-ayam tersebut awalnya akan digunakan untuk kebutuhan dapur MBG, namun saat proses sortir ditemukan sebagian dalam kondisi rusak dan tidak layak masak. Ia mengakui bahwa pembuangan dilakukan secara tidak semestinya oleh tim internal mereka.

" Relawan dapur kita membuang (bangkai - ayam) itu tanpa memberitahukan kepada SPPG kita," Ucapnya. 

Pengakuan itu tidak menghentikan sorotan publik. Warga setempat meminta agar kejadian ini menjadi pelajaran keras bagi pihak MBG.

“Pengakuan itu baik, tapi konsekuensinya harus jelas. Sudah banyak warga yang dirugikan, sungai tercemar, dan bau busuk menyebar,” kata uning.
Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done